Jumat, 21 Oktober 2011

Tipologi Bahasa

TIPOLOGI BAHASA

     Menurut KBBI Pusat Bahasa (2008), tipologi adalah ilmu yang mempelajari kesamaan sintaksis dan morfologi bahasa-bahasa tanpa mempertimbangkan sejarah bahasa. Tipologi juga bisa diartikan sebagai pembicaraan dan pembahasan perihal tipe bahasa, yaitu corak khusus suatu bahasa.
     Tipologi bahasa adalah cabang linguistik yang meneliti corak atau tipe kesemua bahasa yang ada di dunia. Bahasa yang coraknya sama atau setidak-tidaknya mirip dikelompokkan menjadi satu golongan atau dalam satu kelas yang sama, digolongkan sebagai satu tipe.
     Bermacam-macamnya bahasa yang ada di dunia ini masih dapat dicari kesamaannya sehingga dihasilkan klasifikasi atau pengelompokan bahasa. Pengklasifikasian bahasa dilakukan, untuk memudahkan kerja analisis dan memahami kepada kelompok mana suatu bahasa digolongkan sebagai bahasa-bahasa yang bertipe sama.
      Bahasa-bahasa yang ada di dunia pada dasarnya dapat dikelompokan berdasarkan tipologinya. Secara garis besar, tipologi bahasa terbagi atas tiga macam, yaitu (1) tipologi struktural (2) tipologi geografis, dan (3) tipologi geneaologi.

1.      Tipologi Struktural
      Tipologi struktural adalah pengelompokan bahasa berdasarkan karakteristik dan ciri-ciri struktur bahasa. Berdasarkan tipologi struktural dikenal tipe-tipe bahasa sebagai berikut.

     a.      Tipe Bahasa Aglutinatif
     Tipe aglutinatif, yaitu tipe bahasa yang hubungan gramatikalnya dah struktur katanya dinyatakan dengan kombinasi unsur-unsur bahasa secara bebas. Dalam tipe ini, pembentukan kata dapat dilakukan dengan afiksasi (pembentukan kata melalui pengimbuhan), komposisi (pembentukan kata melalui pemajemukan), dan reduplikasi (pembentukan kata melalui pengulangan).
     Bahasa-bahasa yang tergolong tipe ini, antara lain: bahasa Jawa, bahasa Melayu, bahasa Gorontalo, bahasa Sunda, bahasa Dayak, bahasa Makasar, bahasa Malagasi, bahasa Tapalog, dan bahasa-bahasa Austronesia pada umumnya.

      b.      Tipe Bahasa Fleksi (Infleksi)
     Tipe bahasa fleksi, yaitu tipe bahasa yang hubungan gramatikalnya tidak dinyatakan dengan urutan kata, tetapi dinyatakan dengan infleksi. Bahasa yang bertipe fleksi struktur katanya terbentuk oleh perubahan bentuk kata. Ada dua macam perubahan bentuk kata dalam bahasa tipe ini, yaitu dengan deklinasi dan konjugasi. Deklinasi adalah perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh jenis, jumlah, dan kasus. Konjugasi adalah perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perubahan persona, jumlah, dan kala.
     Bahasa-bahasa yang secara murni bertipe fleksi adalah bahasa Arab, Sanskerta, dan bahasa Latin.
  
     c.       Tipe Bahasa Flekso-aglutinatif
     Tipe ini merupakan perpaduan tipe bahasa fleksi dan tipe bahasa aglutinatif. Bahasa tipe ini sebagian struktur morfologisnya mengikuti corak tipe bahasa fleksi dan sebagian lagi mengikuti tipe bahasa aglutinatif. Bahasa Inggris menjadi salah satu contoh bahasa yang memiliki tipe fleksoaglutinatif.
  
     d.      Tipe Bahasa Isolatif
     Tipe bahasa isolatif, yaitu tipe bahasa yang dalam menyatakan hubungan gramatikalnya dinyatakan dan bergantung pada urutan kata, sedangkan bentuk katanya tidak mengalami perubahan bentuk kata secara morfologis melainkan perubahan yang ada hanya karena perbedaan nada. Tipe bahasa ini disebut juga bahasa Tonis.
     Bahasa-bahasa yang tergolong  tipe ini, antara lain: bahasa Thai, bahasa Vietnam, dan kelompok bahasa Cina, seperti Mandarin, Shanghai, Ningpo, Kantong, dan sebagainya.

      e.       Tipe Bahasa Polisintesis
     Tipe bahasa polisintesis ialah tipe bahasa yang untuk menyatakan hubungan gramatikalnya dinyatakan dengan cara melekatkan beberapa morfem yang diimbuhkan secara berturut-turut kepada bentuk dasarnya. Secara morfologis, bahasa tipe ini lebih kompleks dari tipe aglutinatif. Misalnya, dalam bahasa Indonesia, memper-kan dalam mempersatukan, diper-i dalam dipersenjatai.

     f.   Tipe Bahasa Akusatif
     Tipe bahasa akusatif ialah tipe bahasa yang mempunyai penanda eksplisit untuk menyatakan objek langsung; misalnya dalam bahasa Inggris ‘they killed him’, kata him adalah bentuk akusatif dari kata he.

      g.      Tipe Bahasa Inkoperatif
     Tipe bahasa inkoperatif ialah tipe bahasa yang dalam menyatakan hubungan gramatikal dan struktur katanya dengan cara menderetkan morfem-morfem terikat menjadi kata tunggal, misalnya dalam bahasa eskimo.

      h.      Tipe Bahasa Vokalis
     Tipe bahasa vokalis, yaitu tipe bahasa yang dalam fonotaktiknya mengharuskan kata-katanya berakhir dengan vokal; misalnya bahasa Jepang.


 2.      Tipologi Geografis (Tipologi Areal)
     Tipologi geografis, yaitu pengelompokan bahasa berdasarkan rumpun asal-usul geografis atau area. Tipe ini disebut juga tipe tipologi area. Hal ini didasari asumsi bahwa bahasa yang sama, tetapi dipergunakan di daerah yang berbeda dapat melahirkan corak bahasa yang berbeda-beda. Sebagai contoh, bahasa Melayu yang digunakan di Jakarta berbeda dengan corak bahasa Melayu yang dipergunakan di Batak, Minang, Ambon, Riau, Banjar, Manado, dan sebagainya.
     Contoh, pengelompokan bahasa Indonesia secara geografis yang dilakukan oleh Esser pada tahun 1938 (dalam Soeparno, 2002):

(1)       Kelompok Sumatera
(2)       Kelompok Jawa
(3)       Kelompok Dayak Kalimantan
(4)       Kelompok Bali-Sasak
(5)       Kelompok Sulawesi Utara
(6)       Kelompok Gorontalo
(7)       Kelompok Tomini
(8)       Kelompok Toraja
(9)       Kelompok Lainang-Banggai
(10)     Kelompok Bungku-Laki
(11)     Kelompok Sulawesi Selatan
(12)     Kelompok Muna Butung
(13)     Kelompok Bima-Sumba
(14)     Kelompok Ambon-Timor
(15)     Kelompok Sula-Bacan
(16)     Kelompok Halmahera Selatan dan Irian
(17)     Kelompok Melanesia.


3.      Tipologi Geneaologi (Tipologi Genetis)
     Tipologi geneaologi sering disebut juga tipologi genetis. Tipologi ini didasarkan pada garis keturunan dengan asumsi bahwa bahasa yang bermacam-macam di dunia ini berasal dari satu induk bahasa, meskipun pada kenyataannya ada bahasa-bahasa tertentu yang tidak dapat ditelusuri berdasarkan karakteristik keturunan atau disebut kelompok independen.
     Pengelompokan bahasa berdasarkan geneaologinya (Soeparno, 2002) adalah sebagai berikut:

Kelompok NOTRIS:
a.     Indo – German:
     1) Gemania:                     a)  Jerman
                                          b)  Belanda
                                          c)  Inggris
                                          d)  Frisia
                                          e)  Swedia
                                           f)  Denmark
     2) Roman:                       a)  Portugis
                                          b)  Spanyol
                                          c)  Italia
                                          d)  Rumania
                                          e)  Prancis
     3) Indo-Irania:                  a)  Kashmir
                                          b)  Bengali
                                          c)  Kurdi
                                          d)  Punjabi
                                          e)  Afgan
                                          f)  Baluchi
     4) Slavia:                         a)  Rusia
                                          b)  Polandia

b.     Semit – Hamit:
     1) Semit:                        a)  Arab
                                          b)  Ibrani
                                          c)  Phoenesia
                                          d)  Kanaan
     2) Hamit:                        a)  Mesir Kuno
                                         b)  Kopt
                                         c)  Berber
                                         d)  Somalia
c.   Ural – Altai:
      1) Fin-Urgis:                   a)  Finisia
                                         b)  Hongaria
                                         c)  Laponia
                                         d)  Permia
                                         e)  Ugris
       2)   Altai:                     a)  Tartar
                                         b)  Turki
                                         c)  Uzbek
                                         d)  Yakutz

Kelompok AUSTRIS:
a)      Austro – Asia:
     1)  Timur:                        a)  Monik
                                           b)  Kmer
                                           c)  Champ
     2)   Barat:                        a)  Khasi
                                           b)  Nikobar

b)      Austronesia:
     1)   Timur:                       a)  Polinesia
                                           b)  Mikronesia
c)  Melanesia
      2)   Barat:                      a)  Malagasi
                                          b)  Formosa
                                          c)  Melayu
                                          d)  Jawa
                                          e)  Sunda, dll.


Pustaka Acuan

Suherlan dan Odien Rosidin. 2004. Ihwal Ilmu Bahasa dan Cakupannya    (Pengantar Memahami Linguistik). Banten: Untirta Press.
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Soeparno. 2002. Dasar-Dasar Linguistik Umum

3 komentar: