Jumat, 21 Oktober 2011

Membaca

BAB I

MITOS MEMBACA


A.        Mitos Tentang Membaca
        Banyak orang beranggapan bahwa membaca adalah pekerjaan yang berat, menjemukan, dan menghabiskan waktu. Bagaimana tidak mereka melakukan kegiatan membaca dengan mendeteksi kata demi kata, kalimat demi kalimat, alinea demi alinea, dan halaman demi halaman. Begitu banyak waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan sebuah bacaan. Tapi begitu selesai membaca, sirna pula apa yang telah dibacanya. Tak ingat lagi apa inti bacaan itu.
        Menurut De Porter dan Henacki (1999:252). Persoalan membaca yang seperti itu tidak terlepas dari pengaruh keyakinan, kebiasaan atau pengalaman. Dan pemahaman kita tentang membaca. Pengalaman belajar membaca dan kegiatan membaca di sekolah maupun keluarga sangat berpengaruh dalam bentuk kebiasaan membaca.

B.        Mitos Yang Salah Tentang Membaca
1.         Membaca itu sulit dan buang waktu
2.     Membaca harus dilakukan terhadap seluruh bacaan
3.     Membaca dilakukan kata per kata atau kalimat per kalimat
4.     Membaca harus ialah menghafal
5.     Membaca harus perlahan agar bacaan terpahami dengan baik
6.     Membaca dapat dilakukan dengan prinsip asal baca
         
           Gantilah mitos diatas dengan keyakinan dan optimisme yang lebih baik tentang membaca. Diantaranya sebagai berikut:
1.     Membaca itu mudah dan menyenangkan
        Kemampuan membaca berkaitan dengan minat baca dan waktu serta pengalaman  dalam membaca (Harjasujana, Mulyati, dan Titin, 1988).
Dengan membaca, banyak informasi dan pengetahuan yang diperoleh. Jelas hal itu akan memberi nilai lebih baik dalam menulis, berbicara, bekerja, dan bergaul.        
2.         Membaca itu hanya menangkap hal-hal penting yang diperlukan
        Pembaca yang efisien hanya membaca bagian bacaan yang memuat informasi yang dicari dan diperlukannya saja. Dengan cara ini maka akan lebih mudah menemukan apa yang dicari, memetakan hubungan dan inti materi penting bacaan, serta mengingat apa yang sudah dibaca.
3.     Membaca tidak perlu dilakukan kalimat per kalimat
        Tangkaplah hanya kata, kalimat, bahkan alinea kunci yang memuat gagasan penting dalam bacaan.
4.     Membaca memahami dan menangkap pesan atau inti bacaan
        Ketika sedang membaca sebaiknya tidak sambil menghafal, otak tidak akan mampu melakukannya. Selain akan memperlambat kegiatan membaca juga akan menggangu pemahaman karena kita kesulitan menangkap inti bacaan. Kalau mau menghafal, lakukan setelah membaca. Itu pun tidak seluruh bacaan. Hanya bagian-bagian penting yang diperlukan yang telah kita catat.
5.     Membaca harus dilakukan secara cepat
        Membaca perlahan dapat menjadi siksaan bagi otak manusia yang sangat berkembang pesat dan cepat bereaksi. Dan itu mengganggu pemahaman komperhensip atas bacaan.
6.     Membaca yang efektif menggunakan strategi baca yang sesuai
        Untuk memiliki kemampuan membaca yang cukup anda harus banyak membaca dan berlatih. Anda harus berlatih menangkap gagasan inti alinea, membaca cepat dengan teknik skimming dan scanning, menggunakan metode SQ3R, “menyimpan dan merekam” hasil baca, dan sebagainya.

C.        Strategi Membaca
1.         Kegiatan prabaca dan prediksi
        Kegiatan prabaca bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengenal topik atau gagasan yang sangat penting tentang isi bacaan dan pengorganisasian tulisan itu. Anda membaca lebih efesien karena tidak perlu membaca semua isi bacaan.
Kegiatan prabaca, yaitu:
a.         Cermati judul
b.         Bacalah daftar isi
c.          Bacalah bagian pendahuluan atau pengantar
d.         Bacalah judul dan anak judul bab atau ending yang terdapat dalam bacaan
e.          Bacalah alinea atau kalimat pertama dibawah judul, anak judul, atau heading
f.           Bacalah kesimpulan atau akhir paragraph
g.         Bacalah dengan cepat akhir buku, artikel, atau tulisan ilmiah lainnya

2.         Memfokuskan dan menata aktifitas membaca
        Pembaca mahir lazim membuat “Rencana Baca” sebelum membaca dilakukan. Rencana baca ialah menetapkan tujuan membaca, memilih strategi yang cocok, memantau pemahaman hasil baca, serta memperbaiki keefektifan strategi baca yang dipilihnya.
        Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam memfokuskan proses membaca sebagai berikut.
a.     Tetapkan tujuan membaca (melakukan prabaca dan prediksi)
b.     Susun pertanyaan pemandu
c.     Pilih strategi membaca

(a)      Menetapkan tujuan membaca
        Langkah awal sebelum membaca ialah menetapkan tujuan membaca. Berdasarkan tujuan membaca inilah kita melakukan prabaca dan prediksi.
(b)      Mengembangkan pertanyaan pemandu
        Cara paling mudah untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang dapat memandu pada saat membaca ialah dengan cara mengubah label topik tersebut menjadi kalimat tanya. Dengan pertanyaan-pertanyaan pemandu maka kegiatan membacapun dapat lebih selektif, lebih terfokus, dan lebih mudah menangkap hal yang penting dan yang diperlukan.
(c)       Memilih strategi membaca yang tepat
1)      Keadaan pembaca
     Berupayalah untuk mencari manfaat dan menghubungkannya dengan pengembanagn karier atau profesi anda.

2)   Karakter bacaan
Strategi baca yang digunakan adalah menata urutan konsep-konsep penting baik yang saling berhubungan maupun tidakm atau membuat outline untuk memetakan isi bacaan. Jika bacaan itu bersifat terapan, maka harus membayangkan situasi penerapan konsep atau prosedur terlebih dahulu, mengaitkan ide-ide dalam bacaan dengan penerapannya, dan seterusnya.
3)      Pemanfaatan hasil membaca
Bagaimana anda menggunakan informasi yang diperoleh dari bacaan. Jika untuk menghadapi ujian, maka anda yang harus dilakukan adalah mencatat hal-hal penting, meringkas atau memetakan isi bacaan.

3.     Membaca dan menilai pemahaman
        Cara memantau dan mengecek pemahaman hasil membaca, yaitu:
a.         Mengenal tanda-tanda keterpahaman
        Banyak hal yang mempengaruhi mudah sukarnya bacaan. Selain minat dan konsentrasi juga ada faktor lain seperti bahasa, pengetahuan tentang yang dibaca, dan kebiasaan membaca.
b.         Teknik mengecek atau memantau pemahaman
        Untuk mengecek pemahaman bacaan, anda dapat memilih dan menggunakan salah satu dari beberapa teknik berikut.
·            Menggunakan pertanyaan pemancu
·            Mengajukan pertanyaan penghubung
·            Melakukan dialog internal
c.          Memperkuat pemahaman
        Berikut adalah kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk memperkuat pemahaman baca.
1)            Ungkapkanlah setiap ide penting dengan kata-kata sendiri
2)            Baca dengan keras kalimat atau bagian penting yang sukar
3)            Tulislah pertanyaan pemandu untuk memudahkan memberi tanda
4)            Tulislah secara singkat garis besar materi bacaan




BAB II
KIAT-KIAT MEMBACA DENGAN CEPAT
UNTUK PERTAMA KALINYA

A.       Bagaimanakah Cara Menggunakan Membaca Cepat?
        Membaca cepat merupakan suatu teknik untuk memusatkan perhatian terhadap apa yang kit abaca.
        Bagian kunci dari teknik membaca cepat ini terletak pada pemilihan tentang apa yang dibutuhkan dari dokumen tersebut. Hal ini berarti bahwa teknik membaca cepat mencakup tentang belajar untuk mengenali dimana bisa kita temukan informasi dan bagaimana cara untuk menginterprestasikannya.
1.          Apakah arti membaca?
        Membaca cepat adalah suatu keterampilan dan keberhasilan seseorang dalam menguasai teknik yang sangat bergantung kepada sikap, tingkat antusiasme, dan kesiapan untuk mencoba melatihkan teknik tersebut. Setelah kita belajar bahwa pemahaman itu sebenarnya bersifat subjektif dan bagaimana kebiasaan buruk seperti subvokalisasi dan kurangnya konsentrasi itu sesungguhnya dapat dirubah.
2.         Membaca adalah suatu sikap
        Bagian dari sifat mental yang positif, keinginan kuat untuk lebih baik lagi membutuhkan sikap yang optimis. Menerima kenyataan bahwa belajar membaca cepat itu sesungguhnya merupakan suatu proses mengenai “tinggi” dan “rendah”.
3.         Bagaimana mengatasi mitos
        Berikut adalah mitos yang harus dihindari seputar proses membaca.
·            Membaca yang baik, menyenangkan serta cermat harus dilakukan secara lambat
·            Membaca itu menjemukan
·            Membaca sekilas bukanlah membaca yang sebenarnya
·            Membutuhkan waktu yang panjang untuk membaca
·            Dokumen teknis tidak dapat dibaca dengna cepat
·            Dengan membaca cepat semuanya akan menjadi membosankan
·            Bila membaca harus mengingat semuanya
4.         Otak dan membaca
        Membaca adalah suatu proses kompleks dan melibatkan langkah dan aktifitas tertentu dan berbeda. Membaca menjadi lebih cepat dan mudah melibatkan kedua sisi otak kita. Pembaca trampil mengocok informasi secara otomatis secara tidak sadar dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Membaca cepat memaksa pembaca untuk menghubungkan ide secara simultan dan berpikir lebih cepat.
5.         Bagaimana Anda membaca?
        Berikut cara untuk menaksir kecepatan membaca anda. Sejauh mana pemahaman anda, dan kebiasaan yang anda miliki dengan membaca sebuah artikel.
6.         Memperkirakan kecepatan membaca anda
        Rumus Umum
        Kecepatan atau kata per menit =
        (kata per garis) x (garis per halaman) x (halaman dibaca)
                                                 Waktu
7.         Pemahaman
        Tingkat pemahaman  sangat tergantung kepada pengetahuan awal atau keakraban dengan subjeknya dan kemampuan berkonsentrasi.
        Pemahaman yang baik meliputi:
v  Mampu memilih dan memahami apa yang dibutuhkan
v  Mengingat dan memanggil ulang informasi
v  Menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah ada
8.         Daftar periksa untuk mengenali kebiasaan buruk
        Kebiasaan tidaklah diajarkan melainkan didapat. Kebiasaan, seperti yang didefenisikan oleh kamus Inggris Oxford adalah suatu tendesi untuk bertindak dalam suatu cara tertentu yang didapat dari pengulangan yang sering dari tindakan yang sama.
B.    Minimalkan Kebiasaan Membaca Yang Buruk dan Memaksimalkan Kebiasaan Membaca Yang Positif
1.     Bagaimana mengurangi subvokalisasi
        Subvokalisasi adalah mendengar kata-kata dalam benak kita sendiri, atau mengeja kata pada saat membaca. Anda harus mengerti bahwa anda hanya perlu melakukan subvokalisasi beberapa kata saja sebelum itu akan memperlambat kecepatan membaca anda. Untuk berlatih visualisasi, mulailah dengan kata-kata yang sederhana dan gambarkan kata tersebut dalam pikiran anda. Dengan demikian, anda akan membaca dengan menggunakan kedua otak.
2.     Bagaimana mengurangi kebiasaan menunda dan interupsi
        Pembaca yang lambat cenderung menunda dan memperlambat selama mungkin yang biasanya terjadi karena anda menganggap bahwa membaca itu sebagai suatu kegiataan yang kurang menyenangkan, anda pun harus berusaha untuk menyenangkan, karena hal tersebut tidak dapt dihindari.
3.     Bagaimana mengurangi stress
        Semua orang sekali waktu pernah mengalami stress. Namun stress itu sendiri subyektif sifatnya. Meningkatkan keterampilan membaca mungkin suatu cara untuk mengurangi situasi yang penuh stress. Apabila memang hal ini yang benar-benar terjadi, maka untuk mengatasi kasus tersebut dapat saja anda mencoba untuk merubah pola hidup anda sendiri.
4.     Bagaimana mengurangi dampak dyslexia
        Dyslexia secara sederhana dapat diartikan sebagai kesulitan belajar membaca oleh karena problem medis.
        Gejala dyslexia yang lainnya, terutama untuk hal-hal yang bersifat umum antara lain:
ü  Ketangkasan menggunakan tangan
ü  Kurangnya konsentrasi
ü  Kecanggungan
ü  Gagap.
        Seandainya anda merasa bahwa anda mengidap penyakit tersebut dalam kadar yang lebih ringan, maka anda akan dapat membantu diri anda sendiri untuk dapat membaca lebih cepat dengan pendekatan multi sensor. Anda perlu belajar menggunakannya, secara simultan. Sebanyak mungkin indera anda. Dengan begitu, hubungan dapat dibangun antara kata-kata itu dengan berbagai indera.
5.      Bagaimana meningkatkan konsentrasi
        Cara meningkatkan konsentrasi dapat pula dilakukan dengan cara membaca pada waktu yang cocok bagi anda. Bila kemampuan membaca cepat anda telah berkembang, akan anda ketahui bahwa cara terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan internal adalah dengan cara mengantisipasi apa yang akan anda baca.
6.     Bagaimana meningkatkan daya ingat dan daya panggil ulang
        Mengapa kita dapat lupa? Salah satu alternative jawabannya adalah karena kita tidak mengingatnya. Tulis Profesor J.Z.young. kita tidak memiliki banyak sekali memori dibawah alam sadar kita. Permasalahannya terletak pada fakta bahwa kita belum menguasai system untuk memanggilnya.
7.     Penggunaan pola panggil ulang
        Kelebihan pola pemanggilan ulang dari catatan linear adalah bahwa andalah yang menyusun catatan tersebut dan tidak perlu mengikuti pola yang digambarkan oleh pengarang. Ini membungkinkan anda untuk langsung mengaitkan berbagai keeping informasi baru dan lama, dan juga akan memungkinkan anda untuk menyesuaikan informasi yang anda butuhkan.
C.    Menjadi Seorang Pembaca Cepat Melalui Pendekatan Langkah demi Langkah
1.     Persiapan untuk membaca
2.     Kecepatan awal
3.     Motivasi
4.     Pergerakan mata dan Regresi
5.     Pandangan Periferi



Bab III
Analisis Membaca
     Tiga ranah pertama, analisis membaca di dalam dunia pendidikan:
·         Menerima
·         Merespon
·         Menilai

A.       Proses Membaca Versi Otto, Chester, McNail, dan Myers
Ada banyak sekali orang aliterat, maksudnya adalah orang yang mampu membaca tetapi memilih untuk tidak membaca. Mereka lebih suka mengerjakan kegiatan lain daripada membaca. Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa kemampuan membaca tidak berdasarkan IQ seseorang melainkan berdasarkan seberapa sering orang tersebut melakukan aktifitas membaca, oleh sebab itu guru ditekankan agar menanamka rasa cinta murid terhadap kegiatan membaca.

1.         Membaca Sebagai Proses Psikologi
        Hubungan proeses membaca dengan sifatnya yang hakiki, harus melibatkan anak secara keseluruhan. Anak dan berbagai aspek membaca terus diteliti untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Yang demikian itu sangat perlu untuk diketahui agar tidak terjadi kekeliruan.

2.         Hubungan antara Chronological Age (CA), Mental Age (MA), dan Intelligence Quotient (IQ)
        Dari semua faktor yang berkolerasi dengan kesiapan dan kemampuan membaca, tidak satupun yang lebih konsisten dan lebih banyak dipelajari adalah intelegensi

B.        Faktor Sosioekonomi
        Faktor ekonomi juga berpengaruh dalam keterampilan membaca seseorang, berpacu pada penelitian yang dilakukan di Amerika bahwa banyak sekali anak dari kalangan ekonomi rendah yang tidak bias membaca dan tentu saja dikalangan ekonomi menengah yang dapat membaca banyak jumlahnya. Ada yang menjadi faktor dari alas an tersebut adalah adanya gizi, tingkat kesehatan yang rendah, kepadatan lingkungan, tempat kediaman yang tidak stabil dan tekanan ekonomi.
       Dan juga dapat dikelompokkan dalam 3 katagori yaitu:
·         latar belakang pengalaman,
·         tingkat motivasi dan
·         bahasa.

1.         Membaca sebagai Proses Sensoris
       Apapun yang dikatakan tentang membaca tidak dapat dipisahkan dari kenyataan bahwa pada awalnya, membaca merupakan proses sensoris. Isyarat dan rangsangan untuk kegiatan membaca itu masuk melalui telinga dan mata. Sedangkan rangsangan Braille masuk melewati syaraf-syaraf jari.

2.         Membaca dan Penglihatan
        Membaca itu dimulai dengan melihat. Stimulasi masuk melalui indera penglihatan mata. Pada tingkat awal anak menunjukan kemampuan yang secara umum sekali disebut membaca. Pada awal itu anak mulai sadar bahwa tanda dan lambing tertentu menunjukan nama atau benda.

3.         Membaca itu Mendengar
        Sama halnya dengan membaca yang dimulai dari melihat, kesiapan  membaca sejauh tertentu dimulai dirumah dalam bentuk perkembangan kosakata, mendengarkan secara efektif dan keterampilan membedakan. Jika salah satu disebabkan oleh cacat fisik atau keadaan social pengalamannya itu terbatas, efek keterbatasan ini dapat Nampak pada awal perkembangannya.

4.         Membaca sebagai Proses Perceptual
        Vernon melukiskan proses Perceptual dalam membaca itu terdiri atas empat bagian, yaitu:
-          kesadaran akan stimulasi visual yang menonjol dari latarbelakangnya
-          kesadaran akan kesamaan esensi untuk klafisikasi umum kata-kata
-          klafisikasi lambing visual kata-kata dalam kelas yang umum
-          identifikasi kata yang pada umumnya dilakukan dengan memberinya nama.

5.         Membaca sebagai Proses Perkembangan
        Membaca itu pada dasarnya merupakan suatu proses perkembangan yang terjadi sepanjang hayat seseorang, secara pasti seseorang sulit mengetahui kapan perkembangannya itu mulai berakhir

6.         Membaca sebagai Proses Perkembangan Keterampilan
        Telah dilukiskan secara cukup panjang lebar bahwa membaca itu merupakan latihan yang sangat kompleks yang sangat bergantung pada bermacam-macam faktor. Sifat proses perkembangan keterampilan itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. keterampilan itu Objektif
2. keterampilan itu mempunyai sifat berlanjut
3. keterampilan itu digeneralisasikan




Bab IV
Keterampilan Membaca
A.       Hakikat Membaca
       Membaca merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal. Tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktifitas fisual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
       Pendekatan yang diterapkan dalam studi membaca untuk menghasilkan teori membaca berkisar pada tiga macam pendekatan, yaitu:
·         pendekatan konseptual
·         pendekatan empirical
·         pendekatan eksperimental

1.         Membaca sebagai Proses
       Sebagai suatu proses membaca merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Burns menjelaskan bahwa dalam proses membaca itu terlibat beberapa aspek yang meliputi:
·         aspek sensori
·         aspek persepsi
·         aspek urutan
·         aspek pengalaman dan lain-lain
       Gambaran mengenai proses membaca itu mengisyaratkan bahwa proses membaca berlangsung kompleks dan rumit. Seperti:
       Tahap memindai symbol bahasa yang berupa huruf, kelompok huruf dan kata sebagai input garis.

2.         Tujuan Membaca
        Tujuan aktifitas membaca menunjukan bahwa pembaca:
1)         Mengijinkan infomasi untuk tujuan tertentu karena ingin tahu tentang beberapa topik
2)         Memerlukan intruksi untuk dapat melaksanakan beberapa tugas dalam pekerjaan atau hidup sehari-hari

3.         Tahap-tahap Membaca
       Membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Proses ini terdiri dari 9 aspek, yaitu :
1)      sensori
2)      perceptual
3)      urutan
4)      pengalaman
5)      pikiran
6)      pembelajaran
7)      asosiasi
8)      sikap
9)      gagasan

4.         Model-model Membaca
1.   Model bottom up maksudnya dari bawah ke atas atau proses pengkodean kembali symbol tuturan tertulis
2.   Model top-down maksudnya pembaca memulai proses pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi. Pembaca memulai tahapan membacanya dengan membaca prediksi-prediksi hipotesis.
3.   Model teori interaktif maksudnya proses intelektual yang kompleks mencakup dua kemampuan yang utama yakni memahami makna kata dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal/

5.         Faktor-faktor yang mempengaruhi Membaca
Banyak faktor yang memengaruhi kemampuan membaca, baik membaca permulaan maupun membaca lanjut. Faktor-faktor yang mempengaruhi itu menurut Lamb dan Arnold adalah:
·         faktor fisiologis
·         faktor intelektual
·         faktor lingkungan
·         faktor psikologis

6.         Strategi dan tehnik Membaca
1.         Strategi Drected Reading Actifity(DRA)
       a. fase persiapan
       b. fase membaca dalam hati
       c. fase tindak lanjut dilakukan setelah membaca

2.         SQ3R
       1. Survey
       2. Question
       3. Read
       4. Recite
       5. Review

Berdasarkan informasi fokus, teknik membaca dapat dibedakan menjadi empat, yakni:
       1. teknik pilih-pilih
       2. teknik baca-lompat
       3. teknik baca layap
       4. teknik baca tatap

7.         Praktik Pembelajaran Membaca
Praktik pembelajaran membaca ada beberapa bagian, yaitu:
1)      standar kompetensi
2)      kopetensi dasar
3)      indikator hasil belajar
4)      tujuan pembelajaran
5)      materi pembelajaran
6)      metode pembelajaran
7)      kegiatan pembelajaran
8)      evaluasi

B.        Tentang Membaca
Defenisi membaca:
Merupakan suatu proses memaknai berdasarkan informasi dan teks dan pengetahuan yang ada pada pembaca.
Tujuan membaca:
- mendapatkan informasi
- memenuhi keingintahuan
- memahami intruksi
Pola kegiatan pembelajaran keterampilan membaca
- memahami dan mengembangkan kosakata
- menyesuaikan kecepatan membaca sesuai tipe pokok persoalan dan sesuai tujuan.
Tahap-tahap membaca
1. proses sensoris
2. tindakan perceptual
3. membentuk pengalaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan membaca
ü  psikologis
ü  intelektual
ü  lingkungan
ü  psikologi
Strategi pembelajaran membaca
Kesukaran siswa dalam memahami isi bacaan berakar pada kebiasaan aneh.

Metode dan teknik membaca
Kaitan strategi, metode, teknik pengajaran membaca dengan implikasi tujuan membaca memperbaiki kosakata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar