Jumat, 21 Oktober 2011

Ragam Bahasa

      RAGAM BAHASA

Salah satu sifat bahasa adalah universal, yaitu bahwa bahasa bukan milik perorangan atau sekelompok orang tertentu, melainkan miliki setiap orang yang mempergunakannya.
Karena bahasa bersifat universal, maka bahasa memiliki variasi (ragam). Lahirnya ragam bahasa ini, terutama diseababkan oleh:
1)      Latar belakang asal daerah pemakai bahasa;
2)      Kelompok pemakai bahasa;
3)      Budaya pemakai bahasa;
4)      Situasi pemakai bahasa;
5)      Sikap penutur / pemakai bahasa;
6)      Sudut pandang atau pokok persoalan yang dibicarakan; dan
7)      Sarana yang dipergunakan.
Sehubungan dengan penyebab-penyebab di atas, maka kitav kenal beberapa ragam bahasa sebagai berikut.

1.  Ragam Regional
Ragam regional adalah variasi bahasa yang disebabkan oleh latar balakang asal (geografis) pemakai bahasa. Ragam regional disebut juga sebagai ragam geografis.
Setiap manusia terikat oleh daerah asal dengan ciri kebahasaan yang berbeda-beda. Karena pengaruh daerah ini, maka lahirlah ragam (variasi) bahasa dalam wujudnya biasa disebut dengan istilah logat atau dialek. Sebuah variasi disebut dialek apabila dicirikan oleh adanya kesalingmengertian (mutual iinteligible).
Ragam bahasa yang dipengaruhi oleh faktor-faktor regional ditandai oleh perbedaan dalam tata bunyi, perbendaharaan kata (meskiun tidak banyak), dan intonasi.
2.  Ragam Temporal
Ragam temporal ialah variasi bahasa yang disebabkan oleh faktor keurutanwaktu atau kronologi. Perbedaan waktu pemakaian bahasa telah mengakibatkan perbedaan wujud pemakaian bahasa. Wujud nyata pemakaian bahsanya disebut kronolek. Yang utama menandai ragam bahasa yang dipengaruhi oleh faktor keurutan waktu ialah perbedaan perbendaharaan kata.
Contoh kronolek bahasa Jawa:
(1)   Bahasa Kawi / Jawa Kuna:  bahasa Jawa yang dipergunakan pada masa sebelum akhir Majapahit.
(2)   Bahasa Jawa Tengahan:  bahasa Jawa yang dipergunakan pada masa akhir Majapahit.
(3)   Bahasa Jawa Baru:  bahasa Jawa yang dipergunakan pada masa sekarang.


3.  Ragam Sosial
Dalam kenyataan sehari-hari, kita dapat dengan mudah menemukan ragam bahasa karena pengaruh sosial. Semua kalangan masyarakat memilki potensi untuk memilki bahasa dengan ciri-ciri tertentu yang membedakan dari kelompok yang lain. Dengan kata lain, setiap kelompok sosial tertentu memilki ragam bahasa masing-masing. Ragam bahasa yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat sosiologis disebut ragam sosial. Wujud dari ragam ini disebut sosiolek. Beberapa variasi yang termasuk sosiolek, dianntaranya:

        i.            Akrolek
Wujud dari ragam bahasa yang dipandang lebih bergangsi atau lebih tinggi dari variasi-variasi yang lain Sebagai contoh, “bahasa Bagongan” yang khusus dipergunakan oleh para bangsawan di kalanagn keraton Jawa. Ragam ini dapat dilihat dari perbendaharaan kata dan ata bahasanya yang teratur.

      ii.            Basilek
Wujud dari ragam bahasa yang dipandang memilki derajat lebih rendah (lawan akrolek). Misalnya ”bahasa ndesa”, yaitu bahasa Jawa yang biasa dipergunakan oleh golongan masyarakat diluar keraton Jawa. Wujud ragam bahasa yang lebih rendah dari basilek disebut vulgar.

    iii.            Slang
Wujud ragam bahasa yang bersifat khusus dan rahasia karena dipergunakan dalam kalangan tertentu yang sangat terbatas. Ragam slang biasanya bersifat temporal, misalnya seperti variasi bahasa yang dipergunakan oleh para remaja. Yang menonjol dari ragam ini dapat dilihat dari bentuk kosakatanya.

     iv.            Kolokial
Wujud ragam percakapan sehari-hari dalam situasi tak resmi atau biasanya dipergunakan oleh kelompok sosial kelas bawah. Misalnya, ragam bahasa yang dipergunakan para buruh kuli, nelayan, dan sebagainya. Ciri khas ragam ini dapat dilihat dari kosakata yang dipergunakan yang berisi singkatan dan penggalan.

       v.            Jargon
Wujud ragam bahasa yang pemakaiannya terbatas pada kelompok-kelompok sosial tertentu. Istiah-istilah yang dipakai sering tidak dimengerti oleh masyarakat umum dan masyarakat di luar kelompoknya. Kelompok sosial pemakai jargon ini biasanya menggunakan istilah-istilah khusus, namun tidak rahasia. Misalnya, bahasa yang dipergunakan para waria.

     vi.            Argot
Wujud ragam bahasa yang pemakaiannya terbatas pada profesi-profesi tertentu yang bersifat rahasia. Dengan kata lain, argot disebut juga sebagai slang profesi. Misalnya, ragam bahasa digunakan oleh para pencuri, polisi, dan sebagainya. Letak kekhususannya dapat dilihat dari penggunaan kosakata dan istilah-istilah tertentu.

   vii.            Ken (Cant)
Wujud ragam bahasa  yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu dengan lagu yang dibuat-buat supaya lebih menimbulkan kesan “ memelas” atau supaya “dikasihani”. Misalnya ragam bahasa yang dipergunakan para pengemis atau peminta-minta, atau orang dewasa yang meminta tolong dengan ciri merayu dan membujuk.


4.  Ragam Kultural
Ragam bahasa yang disebabkan oleh perbedaan budaya masyarakat pemakainya. Suatu bahasa yang dipergunakan oleh penutur asli memiliki perbedaan dengan penutur bukan asli.
Variasi yang termasuk ragam kultural, di antaranya sebagai berikut.

a.      Vernakuler
Yaitu bahasa yang dipergunakan oleh penutur asli (penduduk pribumi) di suatu wilayah.

b.      Pijin (Pidgin)
Yaitu ragam bahasa yang lahir dan dipergunakan oleh orang-orang yang berlainan bahasa dan bukan merupakan bahasa pertama para pemakainya.

1 komentar:

  1. Where Everybody is The Winner
    bisa di akses melalui => f4n583771nG :)

    BalasHapus